Pada pertemuan ini, para pimpinan organisasi buruh mengapresiasi inisiatif pemerintah untuk berdialog. Meski begitu, mereka berharap agar pembahasan dilakukan secara intens dan detail, agar masukan buruh pada RUU Cipta Kerja sungguh-sungguh bisa terpenuhi. Usulan itu antara lain membantuk semacam tim teknis yang melibatkan sejumlah pihak.
Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea berharap pemerintah, pengusaha dan serikut buruh bisa duduk bersama membahas masalah ketenagakerjaan agar terbentuk kesepahaman bersama. "Kami berharap agar bisa dibentuk tim teknis segera, tim teknis yang isinya tripartit, ada serikat buruh, ada Kadin dan juga ada pemerintah yang duduk bersama dan bicara bersama," katanya.
Sedangkan Said Iqbal mengapresiasi respons pemerintah sangat baik. "Tantangan ke depan adalah perubahan pola hubungan kerja dan ternyata ini terjadi saat pandemi," ujarnya.
Kemenko Polhukam membagi 2 sesi dialog yakni siang dan malam. Hal itu dilakukan agar semua serikat pekerja terwakili dalam menyampaikan masukan. Untuk Sesi siang dihadiri 9 organisasi atau serikat pekerja, sedangkan malam harinya melibatkan 7 serikat pekerja dan buruh.
Dialog hari ini merupakan pertemuan ketiga yang diinisiasi Menko Polhukam terkait upaya menghimpun masukan para pekerja dan buruh tentang RUU Cipta Kerja. Sebelumnya, pada April sudah dilakukan pertemuan dengan perwakilan serikat pekerja dengan jumlah yang masih terbatas.