Hasto mengatakan, kalau di dalam kekuasaan yang tidak terbatas itu bisa disalahgunakan oleh oknum yang di dalamnya. Contoh yang sudah sampai ke publik adalah bocornya sprindik Anas Urbaningrum. Karena itu, Hasto pun meminta mereka yang tidak setuju dengan perubahan undang-undang tersebut sebaiknya juga menyampaikan argumentasinya.
Ketiga, kata Hasto, sebagai partai politik PDIP selalu memberikan dukungan terhadap upaya-upaya pemberantasan korupsi. PDIP bahkan memberikan sanksi yang paling tegas yaitu melakukan pemecatan seketika.
“Partai juga sedih, menangis ketika ada anggota kami yang tertangkap tangan KPK karena itulah kami tidak henti-hentinya terus melakukan pendidikan politik, tertibkan hukum dan kemudian menempatkan kader-kader secara selektif dengan baik dan sejak awal harus punya komitmen untuk itu,” klaimnya.