"Sebagai putra daerah, kami sudah menyiapkan tempat tapi bukannya membawa kedamaian, untuk pembangunan dan membantu masyarakat tetapi malah melahirkan kekerasan baru yang berdampak pada ketakutan masyarakat kecil. Kalau kehadiran mereka seperti ini, bukannya membawa kedamaian dan spirit baru kepada masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan menuju kemandirian tapi justru melahirkan ketakutan baru atas kehadiran TNI AD ini," kata politikus Partai Perindo ini.
Dia juga mengecam tindakan oknum anggota TNI AD yang diduga melakukan penganiayaan hingga menyebabkan Prada Lucky meninggal dunia. Dia meminta pimpinan TNI AD melakukan pembinaan secara baik kepada anggotanya di wilayah tersebut.
Tidak hanya mengecam, Lukas juga berharap ke depannya institusi TNI AD tidak sekadar menghadirkan prajurit dalam waktu singkat. Pendidikan yang terburu-buru justru berisiko melahirkan anggota yang tidak bermoral dan bersikap kasar.
Hal ini terlihat dari kekerasan antaranggota di Kabupaten Nagekeo, pembinaan yang tidak manusiawi, hingga menyebabkan kematian.
"Ini sudah keterlaluan, ini adalah kejahatan yang sempurna," ucapnya.
Selain anggota DPRD Kabupaten Nagekeo, Dedi Ingga salah satu warga Desa Tonggurambang, Kecamatan Aesesa juga angkat bicara. Meski enggan memberikan komentar terlalu jauh terkait kasus yang cukup menghebohkan itu karena masih dalam proses penyelidikan, dia juga menyayangkan dugaan penganiayaan menyebabkan kematian Prada Lucky Namo.
"Saya belum bisa berikan komentar yang pasti karena kasus ini belum jelas dan belum ada penyampaian resmi jadi kita tidak mau berspekulasi tapi poinnya itu kita sayangkan kejadian itu," kata Dedi.