Menurutnya, varian delta memiliki kecepatan penularan tinggi. Dia mencontohkan, di Kudus menyebabkan peningkatan kasus Covid-19 secara eksponensial.
“Kita juga seperti di India, di Kudus itu cepat banget, di DKI sekalipun sudah tidak ada bukti ada Delta di sini yang kena awal. Tapi di Kudus seluruh yang kami periksa itu ada varian delta,” tuturnya.
Dia menyampaikan, ketika terjadi peningkatan yang cukup tajam, langsung dilakukan Whole Genome Sequencing untuk mengetahui apakah ada varian baru.
“Jadi, kami setiap daerah yang ada peningkatan yang cukup tajam, langsung sampel-sampel yang apa yang memenuhi syarat untuk Genome Sequencing, yang viral load di bawah 30 itu kita bisa periksa varian baru. Ada 14 laboratorium yang bisa memeriksa varian baru di Indonesia ini,” katanya.