Tidak hanya itu, di Desa Wisata Kole Sawangan juga terdapat kuburan batu Saluliang. Ini juga merupakan salah satu kuburan batu tertua di Toraja, yakni sejak tahun 1215 dan masih digunakan sampai saat ini. Batu-batu besar yang berjejer mengikuti kontur tanah itu dilubangi dan dipahat menjadi liang kubur.
Kuburan batu ini memiliki liang terbanyak dari semua kuburan batu yang ada di Toraja yakni sebanyak 107 buah. Saluliang juga merupakan tempat pemujaan leluhur aluk todolo. Aluk Todolo sendiri merupakan agama leluhur nenek moyang suku Toraja.
Wisatawan yang datang ke desa wisata ini juga dapat melihat berbagai seni seperti tarian Pa'gellu, yakni tarian sukacita yang biasa dipentaskan pada upacara adat di Toraja, Sulawesi Selatan yang sifatnya riang gembira. Pa’gellu atau ma’gellu dalam bahasa setempat berarti menari-nari dengan riang gembira sambil tangan dan badan bergoyang dengan gemulai, meliuk-liuk lenggak-lenggok.
Tarian ini pertama kali diciptakan oleh Nek Datu Bua’, yakni pada saat kembali dari medan peperangan yang kemudian dirayakan dengan menari penuh sukacita.
Selain itu, ada tarian Pa' Tirra, yang merupakan tari kreasi yang biasanya dilakukan oleh remaja laki-laki berjumlah genap. Mereka berbaris menjadi dua barisan sambil membawa alat musik yang terbuat dari bambu yang dibawa dan dihentakkan, sehingga mengeluarkan alunan nada yang secara teratur selaras dengan langkah dari para remaja laki-laki.