Pria asal Madura itu menyatakan, Ganjar-Mahfud menghadirkan program bagi kaum duafa, di antaranya mencetuskan satu keluarga satu sarjana dan satu desa satu puskesmas.
Program itu diusung berdasarkan pengamatan saat kampanye keliling dari Sabang sampai Merauke.
"Selain itu perhatian pada guru agama, saya ketahui tidak ada yang memperhatikan guru agama. Di Ponpes Al-Ikhlas Gresik, gajinya hanya Rp75.000. Maka kami mulai menghitung kesejahteraan," katanya.
Berdasarkan data statistik, kata Mahfud, orang miskin di Indonesia dan yang memiliki pendapatan di bawah rata-rata berjumlah 9,3 persen dari total penduduk Indonesia atau lebih dari 20 juta jiwa.
"Bila mengacu pada data World Bank, (orang dengan pendapatan rendah) maka jumlahnya 80 juta orang," ujarnya.