"Partai Golkar ini partai infrastruktur. Ketika Golkar menyadari sebagai partai infrastruktur, maka Golkar harus menjadi partai yang paling semangat mengamankan suara di pilkada dan pemilu legislatif," ujarnya.
Dia mengingatkan, perpecahan internal Golkar membawa dampak buruk bagi partai. Alasannya, setiap kader Golkar yang pindah atau membentuk partai baru, akan membawa gerbong politiknya ikut pindah.
Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan, dalam beberapa survei posisi Golkar selalu bertukar tempat dengan Gerindra. Dalam hal ini, kata Qodari, peluang Golkar untuk terus tumbuh dan berkembang masih sangat besar.
Dia mengatakan, ada empat alasan utama seseorang dalam memilih partai politik, yakni ikut pihak lain, suka dengan figur atau tokoh, dekat dengan rakyat, serta menyukai kinerja kader. Empat alasan itu yang harus dijadikan peluang bagi Golkar untuk meningkaykan elektabilitas.
"Golkar kan sudah punya banyak pemilih. Tantangannya adalah bagaimana caranya yang sudah memilih Golkar agar mengajak yang lain ikut memilih," jelas Qodari.
Qodari menekankan Golkar adalah partai yang paling siap dalam hal menarik dukungan pemilih, karena memiliki infrastruktur terbaik di seluruh Indonesia.
"Kalau kita lihat, partai yang kantornya pasti ada di daerah dan paling bagus adalah Golkar," kata Qodari.