Dia mengatakan, berdasarkan putusan PN Jaksel pada 2001, menyebutkan tidak ada kerugian negara yang dilakukan Djoko Tjandra terhadap hak tagih Bank Bali. Kasus tersebut merupakan murni sengketa bisnis perdata.
"Seharusnya proses hukum terhadap Joko Soegiarto Tjandra berakhir pada 2001," ucap Andi.
Djoko Tjandra divonis bebas dari tuntutan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam perkara korupsi cessie Bank Bali pada Oktober 2008. Namun Kejagung melakukan upaya hukum peninjauan kembali ke Mahkamah Agung.
Di MA, Djoko dihukum 2 tahun penjara dan harus membayar denda Rp15 juta. Tidak hanya itu, MA juga memerintahkan uang Djoko Tjandra Rp546 miliar di Bank Bali dirampas untuk negara.
Namun, Djoko kabur pada Juni 2009 atau sehari setelah putusan MA dijatuhkan. Dia terbang ke Papua Nugini melalui Bandara Halim Perdanakusuma. Djoko dikabarkan telah menjadi warga negara Papua Nugini. Dia pun dinyatakan buron.