JAKARTA, iNews.id - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menyoroti temuan Cyberity terkait situs Sirekap KPU menggunakan layanan cloud Alibaba dan servernya berada di China, Prancis dan Singapura. Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Chico Hakim mengatakan, temuan itu merupakan salah satu rangkaian kejanggalan pelaksanaan pemilu oleh KPU dan Bawaslu.
"Ini hanyalah serangkaian dari kejanggalan pelanggaran yang dilakukan oleh penyelenggara, yang paling utama pelanggaran adalah ketika menerima pendaftaran pencalonan Gibran, itu yang paling fatal," kata Chico saat dihubungi, Minggu (18/2/2024).
Chico menyatakan, pemilihan server milik Alibaba di luar negeri merupakan hal fatal yang dilakukan penyelenggara pemilu. Apalagi, kata Chico, data kepemiluan memiliki sifat rahasia dan tak boleh menjadi konsumsi negara lain.
"Ini juga fatal, karena hal-hal yang sifatnya sangat secreted atau confidential yang sangat rahasia dan tak bisa menjadi konsumsi bagi pihak mana pun dari negara lain, ternyata membuat ini menjadi rawan," ujar Chico.
Pemerintah dan penyelenggara pemilu disebut gagal melindungi data pemilih bila terjadi kebocoran.
"Kebocoran dari data pemilih kita, data dari pemilu kita dan ini suatu hal yang sesungguhnya juga bisa menjadi kegagalan pemerintah dan penyelenggaraan pemilu dalam menyelenggarakan pemilu yang jujur, adil, langsung, umum, bebas dan rahasia," katanya.