"Ketiga adanya pencopotan-pencopotan baliho yang terjadi di mana baliho yang dicopot adalah baliho dari pasangan Pak Ganjar Pranowo dan Pak Mahfud MD. Sedangkan kita lihat masih banyak baliho yang lainnya yang juga dari partai tertentu, yang sampai sekarang masih berdiri tegak, tidak diapa-apain," kata Ronny.
Tak hanya itu, Ronny juga merasa ada sejumlah menteri dan wakil menteri kabinet kerap menyatakan dukungan kepada salah satu paslon capres-cawapres.
"Dari hal-hal ini kejadian ini, kita melihat bahwa ini yang jadi keresahan yang ada di masyarakat. Tentunya, masukan ataupun kritik, di dalam proses demokrasi ini harusnya menjadi masukan yang positif," tutur Ronny.
"Yaitu bagaimana kita melihat dan kita berkomitmen bersama-sama agar menjaga proses demokrasi yang sedang berjalan ini, sehingga proses yang berjalan ini kita pastikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada, yaitu proses yang luber dan jurdil," kata Ronny.
Sekadar informasi, Aiman mengungkap adanya dugaan oknum aparat tak netral. Dia mengaku mendapat informasi dari beberapa polisi yang keberatan diminta komandannya untuk membantu kemenangan tim Prabowo-Gibran.
"Bahkan, kemarin, Harian Media Indonesia sudah memberitakan soal pemasangan baliho Prabowo-Gibran yang dilakukan oknum polisi," ujar Aiman dalam diskusi media bertajuk Perusakan Baliho Ganjar di Sumut yang digelar Media Center TPN Ganjar-Mahfud, di Rumah Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/11/2023).
Tak hanya itu, Aiman juga mengungkapkan adanya instruksi terhadap semua Polres agar meminta semua KPU daerah dan Bawaslu untuk menyesuaikan CCTV kualitas HD berikut suara yang diintegrasikan dengan polisi.