JAKARTA, iNews.id - Nama Hakim Eka Kurnia Nengsih dari Pengadilan Negeri Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, menjadi sorotan publik usai menjatuhkan vonis ringan terhadap pelaku penganiayaan pelajar RA (16). Akibat penganiayaan ini, korban RA mengalami kelumpuhan permanen.
Vonis yang dijatuhkan pada 4 Juni 2025 dinilai tidak sebanding dengan dampak kekerasan yang dialami korban. Terdakwa berinisial DM hanya dihukum membersihkan Masjid At-Taqwa di Desa Pugguk Lalang selama 60 jam, maksimal tiga jam per hari.
Selain itu, dia hanya diwajibkan membayar restitusi Rp300.000, nilai yang jauh dari tuntutan awal jaksa yang mencapai Rp90 juta.
Hakim Eka menyatakan, terdakwa tidak terbukti melakukan dakwaan utama, namun dinyatakan bersalah berdasarkan dakwaan subsidair yakni turut serta melakukan kekerasan terhadap anak. Maka vonisnya bukan pidana penjara, melainkan pidana bersyarat berupa kerja sosial.
Tak hanya itu, hakim juga memberikan syarat umum lainnya, yakni pelaku tidak boleh mengulangi tindak pidana dan wajib lapor seminggu sekali selama sebulan ke Kejaksaan.
"Keputusan ini memicu perdebatan luas di masyarakat, mempertanyakan sejauh mana keadilan ditegakkan dalam kasus kekerasan yang berdampak berat pada korban," tulis akun Instagram @jakartaviral dikutip Jumat (13/6/2025).