"Kami ingin mereka (masyarakat) mendapatkan yang terbaik dan kemudian ibu, anak, lansia, disabilitas, masyarakat adat akan mendapatkan peran yang sama di dalam layanan-layanan kesehatan di mana di daerah-daerah terisolir, mereka membutuhkan akses ini dengan sangat bagus," jelasnya.
Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan, ketika infrastruktur kesehatannya sudah baik maka akan berdampak pada pendidikan dan kebudayaan.
"Akses pendidikan yang baik, lebih inklusi, kemudian kurikulum yang mantap dan yentu saja fasilitas yang diberikan harus bisa memberikan akses terbaik untuk anak-anak didik kita," tuturnya.
Untuk memberikan pendidikan yang baik, lanjut Ganjar, juga harus memperhatikan nasib guru dan dosen. Dia kemudian menyinggung seorang aktivis perempuan bernama Kalis Mardiasih.
"Mbak Kalis namanya, menyampaikan, 'Pak Ganjar perhatikan mereka yang selama ini terpingggirkan. Ada dua yang utama yaitu kelompok perempuan dan penyandang disabilitas. Tolong betul agar sekolah nanti inklusi dan mereka nanti tidak mendapatkan perlakuan diskriminatif'," katanya.