"Bahkan industri yang tampaknya memiliki eksposur rendah ke pemasok di China hampir pasti sangat bergantung pada input dari China," kata ekonom global Capital Economics Simon MacAdam.
“Ini membuat kemacetan dalam produksi satu komponen bernilai rendah, tetapi penting untuk membuat produksi hilir bernilai lebih tinggi berhenti,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menyebutkan jika penyebaran virus korona terus berlanjut bisa berdampak pada industri otomotif nasional terkait ekspor dan impor. "Jika berlarut, pastinya ini akan berdampak pada industri otomotif Indonesia," katanya.