Selain itu, kendaraan yang dihancurkan wajib terdaftar atas nama pemohon sebelum 8 Januari 2025. Sementara untuk skema tukar tambah, kendaraan lama dan baru harus atas nama pemilik perorangan yang sama dan terdaftar sebelum tanggal yang sama.
Faktur penjualan serta sertifikat pendaftaran kendaraan baru juga harus diterbitkan di wilayah provinsi yang sama. Ketentuan ini dibuat untuk memastikan transparansi dan mencegah penyalahgunaan subsidi.
Subisidi Mobil Murah Kecil
Peralihan dari subsidi tetap ke berbasis persentase dinilai sebagai perubahan besar dalam kebijakan otomotif China. Dampaknya paling terasa pada kendaraan dengan harga rendah yang kini menerima subsidi lebih kecil dibandingkan skema sebelumnya.
Sebagai contoh, Geely Xingyuan, mobil terlaris China pada 2025 dengan harga sekitar 10.000 dolar AS. Di bawah sistem lama, model ini berhak menerima subsidi hingga 2.800 dolar AS untuk penghapusan kendaraan lama atau 2.100 dolar AS untuk tukar tambah.
Namun, dengan skema baru, subsidi dihitung secara proporsional berdasarkan harga kendaraan, sehingga jumlah yang diterima menjadi jauh lebih kecil. Sebaliknya, kendaraan berharga lebih tinggi tetap dibatasi oleh plafon maksimal subsidi.
Kondisi ini memunculkan dugaan kebijakan tersebut dirancang untuk mendorong konsumen membeli kendaraan dengan harga lebih tinggi, bukan memaksimalkan subsidi pada mobil murah.
Sistem baru ini juga menciptakan struktur insentif yang lebih bertahap karena besaran subsidi menyesuaikan langsung dengan harga kendaraan. Pemerintah China menilai pendekatan ini lebih adil dan berkelanjutan.
Kebijakan subsidi kendaraan ini merupakan bagian dari strategi besar China mendorong pembaruan peralatan dan tukar tambah produk konsumen. Program serupa juga diterapkan pada peralatan rumah tangga, produk digital, hingga perangkat rumah pintar.