Seperti diketahui, KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) mengatakan bahwa rem tangan bus masih terkunci. Hal yang sama juga disebutkan oleh Hino yang melakukan investigasi pada bus Duta Wisata.
Namun, Sani mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan roda bus terkunci saat kecelakaan terjadi. Untuk itu, dibutuhkan penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab sebenarnya kecelakaan tersebut.
“Saya masih melihat bus ini sempat dirilis rem tangannya. Terus nggelondor, mungkin karena gugup atau apa, ketarik lagi. Makanya mungkin pada saat jatuh di bawah, posisi handrem-nya tekunci. Itu satu,” katanya.
“Kedua, KNKT bilang, pada saat (bus) diangkat, rodanya terkunci. (Itu) pasti. Karena pada saat bus terjatuh entah selangnya ada yang bocor atau apa, anginnya habis. Karena sistem dan pola kerja full air brake itu, untuk mengunci anginnya dibuang. Artinya pada saat angin kosong, remnya itu ngunci. Makanya pada saat diangkat dia ngunci, karena anginnya kosong," ujarnya.
Sani menegaskan bahwa bus yang meluncur dengan rem tangan masih terkunci dapat dibuktikan dengan sangat mudah. Dia mengatakan itu hanya perlu dilihat dari tromol bus yang terdapat luka akibat goresan dari penguncian rem.