JAKARTA, iNews.id - Mungkin belum banyak orang yang memahami gerakan melompat untuk melatih kekuatan dan kecepatan. Istilah untuk mendefinisikan gerak atau latihan yang bertujuan untuk menghubungkan gerakan kecepatan dan kekuatan sering disebut sebagai pliometrik.
Latihan pliometrik memberikan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh secara umum. Sedangkan secara khusus, olahraga ini untuk sering menjadi sarana latihan guna meningkatkan kekuatan dan kecepatan atau kelincahan fisik. Oleh sebab itu, olahragawan pasti perlu memahami latihan ini.
Di samping itu, latihan pliometrik juga dapat digunakan sebagai salah satu opsi alternatif olahraga kardio. Sebab, jenis olahraga yang satu ini umumnya dapat membakar 10 kalori hanya dalam satu menit ketimbang olahraga kardio lainnya.
Semakin rutin melakukan pliometrik, maka tubuh akan semakin terbiasa untuk bergerak lincah dan kuat. Dengan begitu, tubuh Anda jadi lebih mudah beradaptasi saat melakukan jenis olahraga lainnya.
Secara sederhana, latihan pliometrik merupakan jenis olahraga yang mengharuskan seseorang untuk aktif melompat. Latihan ini dapat dilakukan dengan atau tanpa alat bantu sama sekali.
Dikutip iNews.id dari jurnal olahraga milik Afri Rachmawan dari Universitas Muhammadiah Malang, pliometrik sering digunakan dalam menghubungkan gerakan lompat dan loncat secara berulang guna melatih reflek dari otot-otot tubuh. Hal itu untuk menghasilkan reaksi yang eksplosif secara cepat dan dinamis sebelum otot berkontraksi kembali.
Dalam latihan plyometric pada dasarnya fokus pada pengaktifan siklus peregangan dan pemendekan (stretch-shortening cycle) secara cepat untuk menghasilkan power yang maksimal.
Lalu bagaimana cara mulai melakukan kombinasi gerakan antara kekuatan dan kecepatan? Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memulainya dengan intensitas yang rendah dan tanpa gerakan eksplosif.
Latihan kekuatan dengan menggunakan kombinasi power dan speed tersebut sangat efektif sangat sangat sensitif. Oleh karena itu, tak perlu buru-buru dalam melakukannya agar tidak terjadi cedera. Lakukan gerakan secara konstan dan meningkat secara bertahap agar mendapat hasil yang efektif dan maksimal.
Berikut ini adalah beberapa contoh latihan melompat untuk melatih kekuatan dan kecepatan sekaligus.
Gerakan melompat ini bisa dikatakan sebagai latihan dasar yang dapat melatih otot kaki betis sebelum melakukan kombinasi gerakan lain. Latihan spesifik di otot betis ini akan dapat melatih mengurangi refleks yang berada di lutut atau pergelangan kaki.
Latihan ini hampir mirip dengan calf jumps tetapi terdapat sedikit perbedaan mendasar. Bedanya, Squat jump dilakukan dengan tubuh lebih jongkok ke bawah sehingga menyerupai posisi squatting. Ini merupakan latihan spesifik guna mencapai loncatan yang tinggi
Truk squat jump merupakan latihan yang jauh lebih berat dibandingkan dengan squat jumps. Pasalnya, loncatan yang dihasilkan harus jauh lebih tinggi dan harus memiliki keseimbangan yang baik ketika mendarat.
Latihan ini adalah bentuk squat jump yang agak berbeda. Ketika meloncat dan mencapai titik tertinggi, tekuk lutut ke belakang sampai menyentuh bagian bokong. Pada saat mendarat, angkat tangan tinggi-tinggi untuk menjaga keseimbangan.