“Kalau tidak kita perhatikan, kalau kita tidak mewaspadai, itu nanti bisa menguasai pilar keempat demokrasi (free media). Saat ini, kami, saya selaku Direktur Utama TV One, juga melihat bahwa ancaman ini sangat luar biasa sekali. Tuntutan terhadap market yang sedemikian besar, itu memaksa kami untuk berinovasi,” tuturnya.
Oleh karena itu, pihaknya berinovasi mengembangkan 5G di dunia penyiaran. Inovasi 5G broadcasting menjadi solusi siaran-siaran TV dapat disampaikan lewat smartphone tanpa harus membayar data.
“Itu salah satu benefit-nya, dan masih banyak benefit-benefit yang lain,” tuturnya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tidak menutup hadirnya inovasi 5G broadcasting di Indonesia. Menurut Direktur Penyiaran Ditjen PPI Kominfo Geryantika Kurnia pihaknya tidak akan buru-buru dalam mengembangkan 5G broadcasting di Indonesia.
“Kami gak akan buru-buru pindah ke 5G, karena harus lihat dulu, sistemnya belum mature. Dampak terhadap broadcaster, coast yang ini efisien atau tidak, dan dampak dari masyarakatnya sendiri karena mereka baru pindah dari analog ke digital,” tuturnya.
Meskipun beberapa negara sudah melakukan uji coba, kata Gery, Indonesia harus melihat keberhasilan di negara lain. Jangan sampai hanya dijadikan uji coba oleh vendor.