JAKARTA, iNews.id - Baterai menjadi komponen penting di dalam smartphone. Namun, tak jarang ada kasus soal baterai smartphone itu meledak atau terbakar.
Menurut pengamat gadget Lucky Sebastian, pada umumnya, baterai yang digunakan di smartphone zaamn sekarang menggunakan bahan lithium ion (Li-ion).
Bahan ini memang dikenal mudah terbakar. Meski begitu bahan ini memang belum ada gantinya yang sepadan walau sudah puluhan tahun digunakan. Sebab bahan Li-ion ini dianggap bisa membuat ukuran baterai yang kompak, menampung daya yang cukup besar, dan berumur cukup panjang.
"Baterai Li-ion ini biasanya meledak atau terbakar karena beberapa hal, misalnya baterai tertusuk atau tertekuk sehingga bagian plus minusnya bertemu," jelas Lucky, saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (9/7/2021).
Lebih lanjut, kata Lucky, baterai meledak atau terbakar bisa disebabkan baterai sudah rusak karena kembung dan masih terus digunakan.
Kembung ini biasanya karena proses kimia efek dari charging baterai yang sering digunakan sampai habis. Ketika baterai kembung terus digunakan, gas yang dihasilkan menumpuk dan akhirnya pembungkus baterai tidak sanggup menahannya lagi dan meledak.
Baterai Li-ion juga rentan terhadap panas berlebih, sehingga jika terpapar panas bisa terbakar atau meledak.
Selain itu, baterai Li-ion sebaiknya digunakan tidak sampai habis 0 persen atau sampai mati. Banyak orang berpikiran bahwa baterai harus digunakan sampai habis. Tindakan seperti ini merupakaan penggunaan yang salah besar.