Di momen itu, KPU (Komisi Pemilihan Umum) selaku pelaksana Pemilu 2024 meluncurkan situs yang memakan dana senilai Rp152 miliar dan mengklaim tidak bisa diretas.
Namun, kepercayaan diri KPU tersebut jadi tantangan bagi seorang hacker bernama Xnuxer. Hacker yang memiliki nama asli Dani Firmansyah itu membobol situs KPU dengan melakukan XXS (Cross Site Scripting).
Percobaan pertamanya itu gagal. Xnuxer pun coba untuk meretas situs KPU dengan cara spoofing atau mengalihkan IP situs. Pada akhirnya ia dapat mengambil alih situs dan juga melakukan injeksi SQL.
Setelah itu, Xnuxer memodifikasi situs dan mengubah beberapa informasi. Sebagai contoh, mengubah nama-nama partai menjadi Partai Si Yoyo, Partai Web Pertama, Partai Kolor Ijo, dan lain sebagainya.
Tak cukup sampai disitu, Xnuxer juga sempat mencoba mengubah hasil voting. Namun, aksinya itu harus berakhir kegagalan.