NASA mengumpulkan sekitar 2 gigabytes data setiap 15 detik dari armada pesawat luar angkasa. Namun, NASA hanya menganalisis sebagian kecil dari data itu karena orang, waktu, dan sumber daya yang terbatas.
Terlepas dari itu, para peneliti menyarankan untuk membangun AI ke pesawat luar angkasa. AI akan memungkinkan pesawat luar angkasa untuk membuat keputusan sains real-time dan menghemat waktu yang seharusnya diperlukan guna berkomunikasi dengan para ilmuwan yang ada di Bumi.
"Metode AI akan membantu kita membebaskan daya pemrosesan dari otak kita sendiri dengan melakukan banyak kerja keras awal pada tugas-tugas sulit. Tapi, metode ini tidak akan menggantikan manusia dalam waktu dekat karena kita masih perlu memeriksa hasilnya," ujar Arney.