3. Ngalungsur Pusaka
Bagi masyarakat Sunda dan sebagian Betawi, momentum Maulid Nabi dirayakan dengan cara membersihkan benda-benda pusaka (ngalungsur pusaka) peninggalan Sunan Rohmat Suci, sosok yang dikenal juga dengan nama Raden Kian Santang.
Upacara ritual tersebut biasanya dilakukan oleh warga di Kabupaten Garut, Jawa Barat hingga Banten. Benda pusaka tersebut dibersihkan dan dicuci dengan air berbunga dan digosok dengan minyak wangi agar tidak berkarat.
Selain sebagai upaya menghormati warisan tokoh agama Islam terkemuka di tanah Sunda, prosesi tersebut juga sebagai upaya untuk melestarikan dan mensosialisasikan keberadaan benda-benda peninggalan Sunan Rohmat Suci.
4. Panjang Jimat
Selain Sekaten, Panjang Jimat menjadi salah satu tradisi unik masyarakat di Pulau Jawa dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW yang paling terkenal. Bagaimana tidak, banyak dari wisatawan yang berbondong-bondong datang ke Keraton Cirebon hanya untuk menyaksikan prosesinya.
Panjang Jimat merupakan puncak acara peringatan Maulid Nabi di Cirebon. Prosesi upacaranya digelar pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB, yang ditandai dengan 9 kali bunyi lonceng Gajah Mungkur yang berada di gerbang depan keraton. Suara lonceng tersebut merupakan tanda dibukanya upacara panjang jimat.
Prosesi Panjang Jimat berisikan arak-arakan kirab yang membawa berbagai benda pusaka milik keraton dari Bangsal Prabayaksa menuju Masjid Agung Kanoman, Cirebon. Prosesi itu dipimpin langsung oleh Pangeran Patih Keraton Kanoman dan telah menjadi parade budaya tersendiri.