JAKARTA, iNews.id - Kampung unik di kaki Gunung Semeru sangat menarik untuk dijelajahi. Apalagi jika singgah ke desa terpencilnya yang ada di puncak tertinggi pulau Jawa, dijamin pengunjung akan betah.
Ya, desa tersebut adalah Ranu Pani. Desa terpencil dengan ketinggian 2.200 meter dari permukaan laut (mdpl). Desa ini merupakan daerah yang sangat dingin dan selalu berkabut, karena berada di lereng Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi se-jawa serta dikelilingi perbukitan dengan keadaan suhu berkisar 16 derajat.
Keunikan dari desa cantik ini adalah memiliki pemandangan layaknya lukisan. Dihiasi danau eksotis dan juga terasering menakjubkan.
Penasaran, ingin tahu seperti apa keindahan kampung unik di kaki Gunung Semeru yang indah layaknya lukisan? Berikut ulasannya dirangkum pada Kamis (5/10/2023).
Para pendaki profesional atau Anda yang pernah mendaki Gunung Semeru tentu sudah tidak asing lagi dengan Desa Ranu Pani. Desa yang asri dengan lanskap hijau dari vegetasi yang tumbuh subur, membuat perjalanan pendaki makin mengesankan. Secara geografis, letak desa wisata Ranu Pani ada di Kecamatan Senduro, Lumajang, Jawa Timur. Berada di atas ketinggian 2.200 mdpl, desa wisata ini sangat populer di kalangan para pendaki sekaligus jadi desa terakhir dalam pendakian Gunung Semeru.
Cuaca dan suasana di kawasan ini cukup dingin, dan selalu berkabut karena letaknya ada di lereng Gunung Semeru. Desa Ranu Pani dikelilingi oleh perbukitan dengan keadaan suhu berkisar 16° bahkan sampai minus 5° C. Desa ini juga dikenal sebagai pintu gerbang pendakian Gunung Mahameru. Tak heran apabila banyak para pendaki yang singgah dan melakukan peristirahatan di kawasan desa ini. Diketahui masyarakat di desa ini adalah suku Tengger, suku keturunan Majapahit. Ditilik dari catatan sejarah yang ada, masyarakat suku Tengger mendapat gelar kehormatan sebagai Tiyang Gajahmada yang memiliki artian "masyarakatnya Mahapatih Gajah Mada".
Memiliki bentang alam yang subur, mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani. Dengan segala sumber kekayaan alam sekitar, penduduk dan masyarakat setempat mengelola dengan baik berkat tersebut dengan memberdayakan sumber yang ada agar lebih nyaman lagi bagi wisatawan yang singgah di desa mereka.
Di desa ini disediakan juga fasilitas bagi para pendaki yaitu pondok pendaki sekaligus pusat informasi. Ada banyak homestay, dan sederet aktivitas menarik yang bisa dilakukan di sini.