Selain itu, Sandiaga menuturkan terkait dengan strategi untuk mendatangkan kembali wisatawan mancanegara yang harus menyesuaikan dengan strategi pemerintah. “Kita tahu border ini sedang ditutup pada 14 – 28 Januari 2021. Hal ini akan berdampak pada target-target yang pernah dicanangkan sebelumnya. Oleh karena itu, kita akan melakukan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dengan memfokuskan pada wisatawan nusantara,” kata Sandiaga.
Tak hanya itu saja, 17 subsektor ekonomi kreatif yang juga mengalami dampak dari pandemi Covid-19, nantinya akan diberikan fasilitasi berupa pendampingan dan peningkatan kompetensi, baik dari sektor animasi, film, musik dan lainnya. Hal ini dilakukan supaya pelaku ekonomi kreatif mampu bertransformasi dan beradaptasi di tengah akselerasi digital.
“Kita ingin betul-betul menyapa 17 subsektor ini. Kita tidak mau ada satu sektor pun yang tertinggal, karena konsepnya adalah no one left behind,” katanya.
Oleh karena itu, dia mengajak semua pihak untuk bekerja sama dengan seluruh stakeholder dalam pengembangan sektor ekraf ini, atau yang disebutnya sebagai 3G yaitu gercep (gerak cepat), geber (gerak bersama), dan gaspol (garap seluruh potensi untuk menyelamatkan lapangan kerja di sektor ini). “Dan tentunya kita juga akan menciptakan satu pendekatan terkait regulasi untuk memastikan sektor ini mendapat kemudahan dalam menjalankan usahanya,” ujar Sandiaga.