Josua mengatakan, selain desain, kemasan suatu produk kuliner juga harus memiliki nilai fungsi yang optimal serta sesuai dengan target pasar.
“Packaging ini harus tepat dengan pasar, ke siapa mau kita jual produk kita. Intinya hari ini kita akan belajar banyak tentang kemasan,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Plt. Direktur Industri Kreatif Fesyen, Desain dan Kuliner Kemenparekraf/ Baparekraf Imam Wuryanto menuturkan, acara ini bertujuan membekali pemahaman pengusaha kuliner betapa pentingnya desain produk dalam proses pemasaran produk. Terutama di era pasar digital saat ini yang terakselerasi begitu cepat.
“Semoga lewat BEDA’KAN ini para pelaku kuliner makin punya nilai tambah di pasar digital karena kemasannya makin menarik dan nilai yang mencerminkan prospek bisnis ke depan,” ujar Imam.
Diharapkan kepercayaan diri para pelaku usaha kuliner dalam memasarkan produknya dapat meningkat sehingga dapat meningkatkan daya saing mereka. Tidak hanya di pasar nasional tapi juga global.
"Para pelaku usaha kuliner harus bisa mengoptimalkan pemasaran dengan memanfaatkan platform online dan digital branding untuk mendekati target konsumennya. Salah satunya dengan menjual produk yang dikemas secara menarik dan higienis," tutur Imam.