Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kanada Tarik Iklan Audio Presiden Ronald Reagan yang Bikin Trump Murka
Advertisement . Scroll to see content

Berawal dari Iseng, Kripik Batang Pisang dari Bojonegoro Tembus Pasar Kanada

Minggu, 06 Juni 2021 - 21:00:00 WIB
Berawal dari Iseng, Kripik Batang Pisang dari Bojonegoro Tembus Pasar Kanada
Yuni Astuti, pembuat kripik unik dari batang pisang. Foto: Avirista Midaada
Advertisement . Scroll to see content

BOJONEGORO, iNews.id - Siapa sangka batang pisang yang biasanya dibuang dan menjadi sampah organik bisa diolah jadi pundi-pundi rupiah. Di tangan Yuni Astuti, warga Desa Tikusan, Kecamatan Kapas, batang pisang diolah menjadi sebuah camilan unik, bahkan tembus pasar Kanada.

Yuni mengatakan, mengolah batang pisang menjadi kripik berawal dari iseng karena sayang melihat batang pisang yang selalu dibuang. 

"Idenya itu berawal dari iseng-iseng. Waktu itu bikin debog atau batang pisang. Kebetulan sebelumnya saya jualan abon serundeng, jadi kami ingin inovasi membuat produk," kata dia.

Proses pembuatan kripik batang pisang ini butuh waktu tak singkat, dengan kerumitan yang lumayan tinggi. Apalagi batang pisang yang dipilih haruslah batang pisang pilihan.

"Kalau untuk kripik debognya tidak bisa dibikin asal-asalan, kita ngambil hatinya saja, kulit luarnya enggak usah, itu pun masih direndam seharian pakai air kapur sirih sama garam, menghilangkan getah dan racunnya," ungkap dia.

Usai direndam, batang pisang baru bisa diolah menjadi kripik dengan cara digoreng. Selanjutnya, kripik batang pisang ini dikemas dengan menarik, diberi brand bernama Mashallo dan siap diedarkan ke masyarakat.

Kripik batang pisang produksi Yuni sendiri dikemas dengan kemasan 90 gram dengan harga Rp12 ribu. Satu kemasan kripik batang pisang dibuat tanpa pengawet dan bisa bertahan hingga 2-3 bulan karena proses pengolahan yang bagus. 

"Enggak pakai pengawet, hanya proses ditiriskan. Jadi bisa bertahan maksimal 2-3 bulan, tapi biasanya belum 2 bulan sudah habis duluan," ujarnya.

Berkat kemasan dan keunikan camilannya inilah Yuni menyebutkan sempat diundang acara UMKM oleh Bupati Bojonegoro Anna Muawanah. Bahkan Anna memasang produknya melalui akun instagram pribadinya. Hal ini mengundang beberapa pembeli dari luar negeri menghubungi Yuni.

"Waktu itu ada acara bersama Ibu Bupati, kemudian dipromosikan dan dapat pembeli dari Kanada. Debog chip atau kripik debog ini Minggu kemarin kirim ke Kanada. Bikin invoice, ada faktur juga. Masih kirim dalam skala kecil sekitar 6 kilo. Semoga bisa kirim lebih banyak lagi ke depannya," tuturnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut