Kisah Kurir Ilegal Jadi Bos Perusahaan Logistik Terbesar di China, Hartanya Rp363 Triliun
Selain itu, waktunya sangat ideal karena pada 1980-an, China membuka hubungan perdagangannya dengan seluruh dunia, termasuk Hong Kong. Akhirnya, Wang yang saat itu berusia 22 tahun bekerja sama dengan lima teman dan meminjam sekitar 10.000 yuan dari ayahnya untuk memulai perusahaan pengiriman di kota Shunde.
Dia mulai menawarkan layanan pengiriman sendiri antara Shenzhen dan Hong Kong dalam satu hari. Dia mendirikan Shunfeng (SF) Express pada 1993.
Awalnya, Wang hanya memiliki karyawan enam orang dan satu mobil van untuk operasional. Wang terlibat pada tahap awal bisnisnya, dengan mengirimkan parsel meski risikonya cukup besar.
"Saat SF mulai mengirimkan parsel pada 1990-an, itu masih merupakan kegiatan ilegal yang disebut black delivery. Kami akan didenda jika tertangkap petugas pos, jadi kami harus menangani parsel secara rahasia," tutur Wang.
Dalam perjalanannya, perusahaan tumbuh besar didukung banyaknya permintaan pengiriman paket dan mulai lahirnya e-commerce. Sekarang, SF Express mempekerjakan sekitar 80.000 orang, menawarkan armada 38 pesawat Boeing di bawah lengan maskapai kargo SF Airlines, dan menyelesaikan uji coba pengiriman kendaraan udara tak berawak (UAV) besar pertamanya Agustus 2020.
Perusahaan telah berkembang dari China dan Hong Kong ke Makau, Taiwan, Korea, Jepang, Malaysia, bahkan Eropa dan Amerika Serikat (AS). Berkat perusahaannya, dia berada di peringkat ke-6 orang terkaya China 2022 versi Forbes. Adapun kekayaannya saat ini mencapai 23,3 miliar dolar AS atau Rp363 triliun.
Editor: Jujuk Ernawati