Kisah Tafik Oktavia, Berawal dari Pengajar TK dengan Honor Rp20.000 Kini Pengelola Pusat Belajar Guru

"Awalnya saya menginap, tapi saya putuskan lebih baik pulang-pergi supaya bisa memantau anak yang masih sekolah. Soalnya saya dapat laporan dari wali kelasnya, kalau saya lagi ke Kubu Raya, anak saya suka bolos sekolah," kata Tafik.
Tafik mengungkapkan, selama mengikuti program PBG dan menempuh perjalanan pulang-pergi Kecamatan Kubu ke Kabupaten Kubu Raya, dia sampai 2 kali mengalami keguguran. Pertama saat baru satu bulan mengikuti program PBG, dsn kedua kali pada Mei 2022.
Meskipun sedih karena mengalami keguguran 2 kali, Tafik memutuskan tetap mengikuti program PBG hingga tuntas. Motivasinya adalah ingin belajar lagi, ingin mengukur kemampuannya, karena sudah lama tidak ikut pelatihan.
"Selain itu, saya ingin berbagi ilmu dengan teman-teman guru di Kecamatan Tugu, karena mereka sering tanya dapat pelatihan apa, cara agar anak didik lebih semangat belajar bagaimana, ini yang mendorong saya harus ikut program PBG dari PSF sampai selesai," ungkap Tafik.
Kini Tafik telah selesai mengikuti seluruh paket program PBG dari TSF. Program PBG yang berlangsung sejak Oktober 2021-Oktober 2023, telah menghasilkan 35 guru inti, dan 10 pengelola PBG yang tersebar di beberapa desa dan kecamatan di Kabupaten Kubu Raya.