Kepala Bappenas: Penerapan Ekonomi Pancasila Masih Jauh dari Gagasan Bung Hatta
Di tengah globalisasi, kata dia, ekonomi Pancasila akan bertabrakan sehingga harus dicari solusi agar tetap terus relevan di tengah kondisi saat ini. Ekonomi Pancasila dinilai berseberangan dengan lima pilar globalisasi, yaitu efisiensi produksi dan distribusi, peningkatan perdagangan internasional, operasi perusahaan lintas negara, ketergantungan terhadap ekonomi global, serta kebebasan pergerakan modal, barang dan jasa.
Tantangannya, kata Erani, bagaimana memasukkan nilai-nilai Pancasila terhadap lima pilar globalisasi tersebut. Misalnya, perdagangan internasional jangan sampai menganggap negara-negara berkembang sebagai pasar bagi negara maju. Demikian pula operasi korporasi lintas negara tak boleh mengganggu kedaulatan dan ruang ekonomi pelaku ekonomi domestik.
"Kebebasan pergerakan modal, barang dan jasa bisa dilakukan sepanjang menguntungkan seluruh pihak, utamanya untuk kepentingan domestik," kata Erani.
Editor: Rahmat Fiansyah