Mata Uang Lira Turki Babak Belur Dihajar Dolar AS
Inan menambahkan, bank sentral perlu menaikkan suku bunga cukup banyak untuk menahan keluarnya modal asing, sehingga memberikan tenaga kepada Lira.
Para pelaku pasar mulai khawatir dengan kondisi Lira dan sikap bank sentral Turki yang hanya memantau di tengah pelemahan mata uang domestik dan inflasi yang melambung tinggi.
“Semoga Tuhan menolong Turki. Kami menghadapi (situasi) dengan bank sentral yang memantau pasar ketika dibutuhkan untuk melakukan intevensi,” kata Alnus Yatirim, broker lokal, dikutip dari Ahval.
Mata uang Turki bersama dengan Argentina, Angola, dan Venezuela “berlomba” menjadi mata uang terburuk tahun ini, dengan Turki memimpin “perlombaan”. Alnus yakin Lira Turki akan terus melemah jika bank sentral tidak mengintervensi pasar uang dan obligasi.
Kondisi ini dinilainya berbahaya karena utang luar negeri Turki, terutama perusahaan nonfinansial, mencapai 222 miliar dolar AS. Dia memperkirakan setiap 1 sen Lira terdepresiasi, maka biaya utang luar negeri membengkak 5 miliar Lira.
Editor: Rahmat Fiansyah