Kelompok Lanjut Usia Rentan Sakit saat Ibadah Haji, Ini yang Harus Diperhatikan
“Setelah kita berikan cairan dan terapi, kondisinya cukup membaik dan tadi pagi sudah kita pulangkan,” kata dr. Az Hafid Nashar, Sp.JP, Kepala Pelayanan Medik KKHI Madinah.
Gejala serupa juga dijumpai pada pasien ketiga yang saat ini masih dirawat di KKHI Madinah. Seorang pria berusia 76 tahun asal kloter SUB 02 sedang menjalani perawatan geriatrik pada instalasi psikiatrik.
Dr. Hafid mengatakan, kondisi pasien tersebut sekarang sudah semakin membaik dan bisa segera dikembalikan ke kloternya. Sementara pasien terakhir yang baru saja masuk mengalami terkilir dan sesudah mendapatkan perawatan, kini dia sudah kembali ke kelompok terbangnya.
Kepala Pusat Kesehatan Haji, Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc, secara terpisah menyatakan, semua pasien harus dikelola dengan baik terutama asupan cairan dan gizinya agar kasus-kasus seperti yang terjadi pada kelompok lansia tersebut dapat cepat tertangani.
KKHI Madinah memberikan layanan kesehatan dasar dan spesialistik. Klinik yang baru saja diresmikan pada Mei 2019 lalu ini, mempunyai 14 dokter umum, 13 dokter spesialis, 33 perawat, dan beberapa tenaga kesehatan lainnya seperti ahli gizi, rekam medik, dan sanitarian. Fasilitas kesehatan berlantai lima ini memiliki fasilitas lengkap mulai dari UGD, ICU, depo obat, laboratorium, ruang rawat inap hingga kamar tidur bagi petugas kesehatan haji daerah kerja Madinah dan bandara.
Layanan yang diberikan KKHI tidak bersifat eksklusif hanya melayani jamaah haji reguler Indonesia saja. Jamaah haji khusus dan warga negara Arab Saudi jika memang membutuhkan layanan kesehatan akan tetap dilayani. Berkaca dari layanan tahun-tahun sebelumnya, penyakit yang sering ditangani di KKHI Madinah di antaranya luka diabetes, kaki melepuh, dan heat stroke (sengatan panas).
Editor: Tuty Ocktaviany