Waspada Kelainan Jantung Bawaan pada Anak, Kenali Gejala dan Penanganannya!
Penanganan Bayi dengan PJB
Sementara, Dokter Jantung, Febtusia Puspitasari menjelaskan, penyakit jantung bawaan bisa terjadi karena gangguan pada saat proses pembentukan dan juga perkembangan jantung pada saat janin masih ada di dalam kandungan.
Terapi yang dapat dilakukan pada kasus jantung bawaan tergantung dari kondisi pasien dan kasus yang diderita. Untuk tindakan non-bedah yang dapat dilakukan yaitu pemasangan coil atau alat seperti payung/jamur, tindakan balloon valvuloplasty, dan atau balloon atrial septostomy (BAS).
"Sedangkan untuk terapi bedahnya antara lain, operasi paliatif pulmonary artery banding, operasi ligasi (pengikatan) PDA, operasi paliatif blalock-tausig shunt (BTS), operasi arterial switch dan penutupan VSD, serta bi-ventricular repair (koreksi total) ataupun single ventricular repair (Fontan),” ujarnya.
Terkait tumbuh kembang anak dengan penyakit jantung bawaan, Dokter Spesialis Anak, Nita Ratna Dewanti memaparkan, gangguan pertumbuhan kerap terjadi. Maka, diperlukan pemantauan pertumbuhan untuk mempertahankan pertumbuhan linier.
Seperti, pemantauan terhadap peningkatan ukuran tubuh, yakni tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala, serta peningkatan berat badan agar berhasil dengan optimal.
"Setiap bayi harus mendapat ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya (termasuk IMD). Untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, harus mendapat MPASI yang cukup dan aman, sementara ASI diteruskan sampai usia 2 tahun atau lebih,” kata Nita.
CEO RSPB dr. Martha M.L. Siahaan mengatakan, diadakannya seminar ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, khususnya pada penyakit jantung bawaan.
"Jika ada orang di sekitar yang kita kenal mengalami gejala atau bahkan kondisi dengan penyakit jantung bawaan, kita dapat memberi atau berbagi pengetahuan terhadap langkah atau proses perawatan yang tepat. Yaitu, segera menganjurkan atau meyakinkan untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis jantung,” tuturnya.
Editor: Vien Dimyati