Asal-usul Tradisi Ziarah Kubur Jelang Ramadhan, Berikut Hukum Tata Cara dan Doanya
نهيه عن الإكثار من الزيارة
“Hadits tersebut menunjukkan terlarangnya memperbanyak ziarah ke kubur beliau.” (Kitab Tauhid, hal. 91)
"Dari Buraidah radhiyallahu 'anhu, dulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajari mereka (para sahabat) jika mereka pergi ke pekuburan agar mengucapkan :
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ لَلاَحِقُوْنَ نَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
“Salam sejahtera atas penghuni rumah-rumah (kuburan) dan kaum muslimin dan mukminin, semoga Allah memberi rahmat kepada orang-orang yang mendahului kita dan orang-orang yang menyusul kita, dan kami Insya Allah akan bergabung dengan kalian, kami meminta kepada Allah keselamatan untuk kami dan untuk kalian”
Dari sahabat Basyir bin Khashashiyah radhiyallahu 'anhu : "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang berjalan, tiba-tiba beliau melihat seseorang sedang berjalan di antara kuburan dengan mengenakan alas kaki. Lalu Rasulullah bersabda,