JAKARTA, iNews.id - Malam Nisfu Syaban artinya apa mungkin masih banyak umat Islam yang belum mengetahuinya. Malam Nisfu Syaban ini diperingati setiap tanggal 15 di Bulan Syaban dalam kalender Islam. Malam Nisfu Syaban merupakan salah satu malam penuh barokah bagi umat Islam.
Disebutkan dalam hadits bahwa di malam Nisfu Syaban, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang meminta ampun, dilaporkannya amal tahunan dan pemberian rezeki.
Kisah Uwais Al Qarni, Potret Anak Berbhakti yang Terkenal di Langit
Di malam tersebut, Muslim dianjurkan mengerjakan amalan-amalan saleh, seperti membaca Surat Yasin, shalat sunnah mutlak, memanjatkan doa dan puasa nisfu Syaban.
Malam Nisfu Syaban Artinya Apa
Dikutip dari buku '1001 Hal yang Paling Sering Ditanyakan tentang Islam' karya Ustaz Abu Muslim, malam nisfu Syaban adalah malam dibukanya 300 pintu rahmat dan pintu ampunan oleh Allah SWT.
Kapan Malam Nisfu Syaban? Simak Jadwal dan Keutamaannya
Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,
"Jibril telah datang kepadaku pada malam nisfu syaban dan berkata, 'Wahai Muhammad, pada malam ini dibuka pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat. Oleh karena itu, bangun lah dan dirikanlah sholat, serta angkatlah kepala dan kedua tanganmu ke langit.' Nabi bertanya, 'Apakah arti malam ini?' Jibril menjawab, 'Malam ini dibukakan 300 pintu rahmat dan pintu ampunan. Allah mengampuni dosa sekalian orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, kecuali ahli sihir, tukang ramal, orang yang suka bermusuhan, pemabuk, orang yang durhaka pada kedua orang tuanya, orang yang suka mengadu domba, dan orang yang memutuskan silaturahim. Mereka tidak akan diampuni."
Dalam riwayat dijelaskan mengenai malam Nisfu Syaban di Bulan Syaban dalam Kitab Sunan Ibn Majah juz 1 halaman 444, hadits nomor 1388:
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ
Dari [Ali bin Abu Thalib] ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila malam nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban), maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit bumi pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian Dia berfirman: “Adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya? Adakah orang yang meminta rezeki maka Aku akan memberinya rezeki? Adakah orang yang mendapat cobaan maka Aku akan menyembuhkannya? Adakah yang begini, dan adakah yang begini…hingga terbit fajar. “
Pengertian Malam Nisfu Syaban menurut Syekh Abdul Qadir al-Jilani
وقيل وانما سميت ليلة البراءة لأن فيها براءتين براءة للأشقياء من الرحمن وبراءة للأولياء من الخذلان
“Dikatakan bahwa malam nisfu Sya’ban disebut malam pembebasan karena di dalamnya terdapat dua pembebasan. Pertama, pembebasan untuk orang-orang celaka dari siksa Allah yang Maha-Penyayang. Kedua, pembebasan untuk para kekasih Allah dari kehinaan.” (Syekh Abdul Qadir al-Jilani, Ghunyah al-Thalibin, juz 3, hal. 283)
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku