Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Perbedaan Nahwu dan Shorof, Pengertian Beserta Contohnya
Advertisement . Scroll to see content

Perbedaan Subhanallah dan Masyaallah, Ini Keutamaannya

Rabu, 02 Juni 2021 - 06:30:00 WIB
Perbedaan Subhanallah dan Masyaallah, Ini Keutamaannya
Muslim dianjurkan selalu berdzikir mengucapkan subhanallah dan masyaallah. (Foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

Ibnu Abbas menakwilkan ayat tersebut. Disebutkan bahwa makna yang dimaksud ialah ingat Allah kepada manusia jauh lebih banyak daripada ingat manusia kepada-Nya.

Di dalam sebuah hadis sahih disebutkan: Allah Swt. berfirman, "Barang siapa yang ingat kepada-Ku di dalam dirinya, niscaya Aku ingat (pula) kepadanya di dalam diri-Ku; dan barang siapa yang ingat kepada-Ku di dalam suatu golongan, niscaya Aku ingat (pula) kepadanya di dalam golongan yang lebih baik daripada golongannya."

Ada beragam zikir yang sering diamalkan muslim, yakni subhanallah, masyaallah, alhamdulillah, laa ilaaha illallah, allahu akbar. Laa haula walaa quwwata illaa billaahil’aliyyil’azhim.

Namun, ada kisah mengenai asal-usul bacaan zikir tersebut. Dalam Kitab Tanbihul Ghafilin karya Abu al-Layts al-Samarqandi (wafat pada tahun 373H atau 983 M) seperti dikutip dari laman lembagadakwahpbnu, asal mulanya bacaan dzikr menurut Abdullah bin Abbas ra meriwayatkannya yang isinya kurang lebih sebagai berikut.

Ketika Allah menciptakan ‘Arsy, Dia (Allah) memerintahkan kepada sejumlah malaikat untuk memikulnya. Kemudian, mereka merasakannya sebagai sebuah beban yang agak berat.

Karena itu Allah berfirman kepada mereka, “Katakan Subhanallah.” Lalu, para malaikat mengucapkan kalimat itu, hingga ringanlah beban pikulan mereka.

Sejak saat itu mereka mengucapkan kalimat “Subhanallah” tersebut sepanjang zamannya sampai kemudian Allah menciptakan Nabi Adam as.

Ketika Allah menciptakan Adam, Adam as tiba-tiba bersin. Allah mengilhamkan kepadanya agar mengucapkan “alhamdulillah”. Adam pun mengucapkannya. Usai Adam mengucapkan kalimat tersebut, Allah kemudian menjawabnya dengan kalimat, “Yarhamukallah : semoga Allah menyayangimu.

Dengan rahmat serta kasih sayang sajalah maka aku menciptakanmu.” Para malaikat kemudian berkata, “Ini adalah kalimat yang sangat agung, karena itu ia tidak layak untuk dilalaikan.”

Mereka pun kemudian menggabungkan kalimat ini dengan kalimat sebelumnya, sehingga mereka membacanya menjadi “subhanallah walalhamdulillah”. Dengan dua kalimat ini terasa lebih ringan bagi mereka memikul ‘Arsy.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut