7 Fakta Kudeta Myanmar, dari Tuduhan Pemilu Curang sampai Ancaman Sanksi AS
4. Aung San Suu Kyi serukan warga tolak kudeta
Setelah pengambilalihan kekuasaan oleh militer, pemimpin NLD Win Htein merilis pernyataan yang dibuat Suu Kyi sebelum dirinya ditangkap. Isu kudeta sudah santer terdengar pekan lalu setelah pejabat militer mengancam akan mengambil tindakan tegas jika tuduhan kecurangan pemilu tak direspons dengan tegas.
Dalam pernyataan itu Suu Kyi meminta warga untuk menolak dan memprotes kudeta karena hanya akan mengembalikan negara di bawah kediktatoran militer.
"Tindakan yang dilakukan militer ini merupakan aksi untuk mengembalikan negara di bawah kediktatoran," bunyi pernyataan atas nama Suu Kyi.
5. Militer kuasai Naypyitaw dan Yangon
Militer Myanmar mengerahkan personel untuk menjaga dua kota penting yakni Ibu Kota Naypyitaw dan kota pusat perdagangan Yangon. Petugas menjaga obyek vital seperti kompleks parlemen, balai kota Yangon, stasiun televisi pemerintah, serta tempat lain.
Akses komunikasi telepon dan internet sempat diputus pada Senin, namun kembali normal pada Selasa. Putusnya akses internet menyebabkan bank-bank tak bisa beroperasi.
Warga pada Selasa mendatangi bank-bank untuk mengambil uang tunak, khawatir kondisi semakin memanas yang memicu gejolak ekonomi negara yang sudah terpukul akibat pembatasan pandemi Covid-19.