6 Alasan Negara Thailand tidak Pernah Dijajah, dari Buffer State hingga Soal Hasil Bumi
Strategi Raja Mongkut ini kemudian dilanjutkan oleh Raja Chulalongkorn dengan mempelajari tipologi agar bisa menentukan daerah dan wilayah. Sistem pemerintahan dan arsitektur bangunan juga dibuat oleh arsitek Eropa.
Selain itu, masyarakat Thailand juga disuruh untuk melepaskan kebiasaan mengengakan sandal tradisional. Mereka mulai menggunakan sepatu ala orang Eropa. Para pelayan kerajaan juga dibebaskan untuk mencari istri agar tidak terjadi kawin paksa untuk melunasi utang.
Semua cara itu dilakukan agar ketika Bangsa Eropa datang ke Thailand, mereka mengira masyarakatnya bukanlah orang-orang terbelakang, sehingga bisa menjadi kawan.
Perjanjian ini disepakati oleh Gubernur Hong Kong, John Browing, saat Inggris masih menduduki kota di China itu. Isi dari perjanjian itu antara lain menghapuskan monopoli pajak perdagangan luar negeri.
Hal itu tentu saja merugikan Siam dan sangat menguntungkan Inggris. Namun, Raja Chulalongkorn sengaja melakukan itu agar Siam tidak dijajah dan ekonomi Siam terintegrasi dengan ekonomi luar negeri dari segi perdagangan dan investasi.
Pada 1917, Thailand bekerja sama dengan Inggris dan Prancis melawan Jerman, Austria, dan Hungaria. Dengan begitu, Thailand mendapat dukungan dari Prancis dan Inggris karena memiliki musuh yang sama.