China Tindak Keras Minoritas Muslim yang Jalani Puasa Ramadan
Aileen (37) seorang Muslim Hui dari Provinsi Gansu, mengatakan para pejabat secara rutin menggeledah rumah dan tinggal bersama keluarga di Xinjiang selama sekitar satu pekan.
"Tujuannya untuk memastikan tidak ada praktik keagamaan di dalam rumah itu," ujar Aileen.
"Jika barang-barang seperti sajadah atau buku-buku keagamaan ditemukan, mereka biasanya ditahan," kata Aileen, yang meminta agar hanya nama depannya saja yang dikutip untuk melindungi anggota keluarga yang masih tinggal di China.
"Kebanyakan orang tak lagi menyimpan Al-Quran di rumah mereka," katanya.
Selain "tinggal di rumah", para pejabat lokal secara teratur mengunjungi keluarga-keluarga dengan mendadak untuk memeriksa mereka tidak berpuasa atau berdoa, kata Erkin.
Ceramah tentang nilai-nilai inti sosialis juga sering diadakan untuk "menyapa Ramadan", menurut sebuah artikel dari media pemerintah China, Global Times, yang diterbitkan tahun lalu.
Erkin menggambarkan salah satu ceramah menginstruksikan orang untuk tidak menggunakan sapaan khas Muslim seperti Assalamualaikum, yang berarti damai besertamu.