Jalan Panjang Presiden Duterte Bebaskan Marawi dari Teroris
Konflik semakin membara, apalagi setelah pemerintah memutuskan menolak bernegosiasi dengan teroris, sekalipun orangtua pimpinan teroris Abdullah dan Omar Maute yakni Farhana dan Cayamora, ditangkap. Abdullah dilaporkan sempat menawarkan menukar orangtuanya dengan sandera Chito Suganob. Namun Cayamora yang ditahan di special intensive care area di Camp Gabong Diwa, Tuguig, meninggal dunia pada Agustus lalu akibat sakit parah. Akhirnya, Suganob berhasil dibebaskan pada awal September setelah disandera selama empat bulan.
Omar Maute sendiri tewas dalam serangan militer Filipina bersama dengan Isnilon Hapilon. Isnilon Hapilon masuk dalam daftar orang paling dicari oleh Amerika Serikat. Tes DNA dilakukan untuk memastikan keduanya merupakan Isnilon dan Maute.
Meski demikian, Kepala Staf militer Filipina Jenderal Aduardo Ano mengatakan, pihaknya masih berusaha membersihkan Marawi dari sisa-sisa kelompok teroris yang bertahan. Mereka masih terjebak di dalam kota.
"Ini hanya hitungan hari sebelum Marawi benar-benar dipastikan bebas dari teroris. Tidak akan ada yang menyerah,” ungkapnya.
Penguasaan kelompok Abu Sayyaf atas Marawi juga menimbulkan kekhawatiran baru. Kelompok itu akan semakin punya pengaruh kuat di Mindanao, pulau yang sebagian besar warganya memeluk Islam.
Sementara itu beberapa organisasi internasional sudah menawarkan bantuan kepada Filipina, salah satunya untuk membangun kembali Marawi yang porak poranda. Tawaran bantuan berasal dari Amerika Serikat, China, Australia, Jepang, dan Uni Eropa. Namun Pemerintah Filipina sejauh ini masih fokus membebaskan Marawi dari pengaruh kelompok Abu Sayyaf.
Editor: Anton Suhartono