Kelompok Kriminal Bersenjata Eksekusi Puluhan Orang, Mayoritas Korbannya Warga Sipil
Kedua serangan itu terjadi di Kivu Utara, teritori Beni, dimana 811 warga sipil tewas akibat aksi kekerasan bersenjata sejak 31 Oktober 2019, menurut Kivu Security Tracker.
Pada tanggal itulah tentara DR Kongo melancarkan operasi besar-besaran terhadap para pemimpin dan pangkalan ADF di hutan sekitar Beni.
Kelompok bersenjata meresponsnya dengan mengintensifkan aksi pembantaian di daerah pedesaan, serta berusaha menghalangi warga sipil bekerja sama dengan militer.
"Kengerian dari penemuan baru yang mengerikan ini tidak dapat membuat siapa pun acuh tak acuh," kata duta besar Uni Eropa untuk DRC, Marc Chataigner.
ADF, yang bermula pada 1990-an sebagai kelompok pemberontak Muslim Uganda, adalah satu dari lebih dari 100 milisi yang kerap menciptakan aksi teror provinsi timur negara yang luas itu.
Sebelumnya, ADF tidak pernah mengklaim bertanggung jawab atas sejumlah serangan. Tetapi sejak April 2019, beberapa serangan ADF justru diklaim oleh kelompok yang menamakan dirinya Negara Islam Pusat Provinsi Afrika, tanpa bukti yang nyata.
Editor: Arif Budiwinarto