Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menlu AS Rubio Harap Gencatan Senjata Thailand-Kamboja Dicapai 23 Desember, Bisakah?
Advertisement . Scroll to see content

Penandatanganan Perjanjian Damai Bersejarah Taliban dan AS di Depan Mata

Jumat, 21 Februari 2020 - 15:11:00 WIB
Penandatanganan Perjanjian Damai Bersejarah Taliban dan AS di Depan Mata
Taliban, AS, dan pasukan keamanan Afghanistan mulai menerapkan pengurangan kekerasan sejak 22 Februari selama sepekan (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

Pemerintahan Donald Trump bersedia menarik 12.000 sampai 13.000 pasukan yang tersisa asal Taliban memberi jaminan keamanan di negara yang dipimpin Presiden Ashraf Ghani itu.

Sementara itu pengurangan kekerasan ini menunjukkan bahwa para pemimpin Taliban dapat mengendalikan pasukan mereka. Taliban juga sudah menunjukkan iktikad baik sebelum kesepakatan.

Sebenarnya dokumen perdamaian nyaris diteken Trump pada September 2019 namun dibatalkan pada saat-saat terakhir. Penyebabnya, Trump murka karena tentaranya tewas akibat kekerasan.

Sementara itu para pejabat Afghanistan mengatakan, perjanjian damai AS-Taliban bisa saja diteken pada 29 Februari di Doha, Qatar, jika pengurangan kekerasan selama sepekan ini berjalan sesuai rencana.

Namun para analis meragukan gencatan senjata akan berjalan sukses. Mereka menilai kompleksnya konflik di Afghanistan dengan berbabagai macan kepentingan berisiko membuat rencana perdamaian gagal kapan saja.

Asumsi terburuk, kelompok militan justru memanfaatkan waktu gencatan senjata ini untuk berkonsolidasi dan menguatkan kembali pasukan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut