Perang Semakin Sengit, Pemerintah Myanmar Larang Para Pria ke Luar Negeri
"(Semua orang) Telah kehilangan harapan untuk masa depan," kata pria yang meminta identitasnya disembunyikan tersebut kepada BBC Burma, dikutip Sabtu (4/5/2024).
“Tidak ada peluang kerja di dalam negeri dan sekarang mereka melarang kami meninggalkan negara ini. Apa kita tidak boleh melakukan apa pun?" katanya.
Ko Phyo, pria 28 tahun asal Naypyitaw, mengatakan perintah dewan militer soal wajib militer memupus harapan generasi muda untuk memiliki prospek kerja.
Meski demikian sebagian pemuda yang nekat melakukan cara apa pun untuk keluar Myanmar. Puluhan ribu anak muda meninggalkan negara mereka sejak Februari, kebanyakan keluar menuju Kota Mae Sot di Thailand.
Sejak menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi dalam kudeta pada 2021, junta militer menghadapi pemberontakan dari beberapa kelompok minoritas hingga memicu perang saudara besar-besaran. Data PBB menyebutkan, perang telah merenggut ribuan nyawa dan membuat sedikitnya 2,6 juta orang mengungsi.