Sidang Umum PBB, Ini 2 Usulan Indonesia untuk Akhiri Krisis Muslim Rohingya
NEW YORK, iNews.id - Isu krisis kemanusiaan yang dialami muslim Rohingya di Myanmar maupun yang mengungsi di Bangladesh menjadi sorotan delegasi Indonesia di Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendesak masyarakat internasional untuk bertindak mengakhiri krisis yang sudah berlangsung bertahun-tahun ini. Lebih dari 1,2 juta etnis Rohingya terusir dari tempat tinggal mereka di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, dan kini menempati beberapa kam pengungsian di Bangladesh. Sementara mereka yang masih menetap di Rakhine menghadapi kekerasan oleh militer.
“Situasi kemanusiaan di Rakhine State mengharuskan masyarakat internasional mengambil langkah darurat untuk menyelesaikannya," kata Retno, mengawali pandangannya di pertemuan membahas situasi terkini Rakhine State di sela Sidang Majelis Umum PBB ke-74, seperti dikutip dalam keterangan pers Kemlu RI.
Situasi kemanusiaan yang semakin memprihatinkan di Rakhine, khususnya pascagagalnya upaya pemulangan para pengungsi pada Agustus lalu membuat semakin besarnya rasa ketidakpercayaan semua elemen terhadap penyelesaian krisis ini.
"Kompleksitas isu di Rakhine State, Myanmar, tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak menemukan solusi penyelesaian krisis kemanusiaan ini," tutur perempuan yang sudah dua kali mengunjungi para pengungsi Rohingya di Cox Bazar, Bangladesh, itu.