10 Penyebab Pemanasan Global dan Cara Mencegahnya yang Patut Diketahui
JAKARTA, iNews.id - Pemanasan global atau global warming menjadi salah satu isu yang dihadapi dunia saat ini. Menurut para ahli pemanasan global adalah terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi.
Merriam-Webster mendefinisikan pemanasan global sebagai peningkatan suhu atmosfer dan suhu laut di bumi secara luas. Hal itu diperkirakan karena peningkatan efek rumah kaca yang dihasilkan terutama dari polusi.
Peningkatan suhu permukaan bumi dihasilkan oleh adanya radiasi sinar matahari menuju ke atmosfer bumi. Kemudian, sebagian sinar ini berubah menjadi energi panas dalam bentuk sinar inframerah yang diserap oleh udara dan permukaan bumi.
Pemanasan global sudah menjadi fenomena yang terjadi akibat dari kegiatan manusia. Berikut penyebab pemanasan global dan cara mencegahnya yang
patut diketahui.
Bumi menyerap energi matahari berupa cahaya yang kemudian berubah menjadi panas. Energi yang telah diserap bumi ini dapat menghangatkan bumi, yang sebagiannya akan dipantulkan kembali ke luar angkasa.
Proses inilah yang disebut dengan efek rumah kaca. Menumpuknya jumlah gas rumah kaca di atmosfer mengakibatkan sebagian dari panas ini tetap terperangkap di atmosfer bumi
Akibatnya, panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi, dan terjadi berulang kali sehingga meningkatkan suhu rata-rata tahunan bumi. Efek rumah kaca ini dibutuhkan oleh makhluk hidup yang ada di bumi, namun jika gas-gas ini menumpuk di atmosfer, maka akan mengakibatkan pemanasan global.
Dalam penelitian berjudul ‘Cosmic Rays, Clouds, and Climate’ terdapat hipotesis yang menyatakan bahwa variasi dari matahari yang diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan global. Ilmuwan dari Duke University memberi estimasi matahari telah berkontribusi terhadap 45-50 persen peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000.
Sekitar sekitar 25- 35 persen antara tahun 1980-2000. Namun dalam penelitian berjudul ‘Do Models Underestimate the Solar Contribution to Recent Climate Change?’ yang dilakukan oleh Pusat Prediksi dan Penelitian Iklim Hadley, Inggris, disebutkan bahwa meskipun sensitivitas iklim dipengaruhi oleh matahari, sebagian besar pemanasan global terjadi karena efek rumah kaca.
Hutan sebagai paru-paru dunia memiliki peran penting bagi kehidupan manusia. Namun menurut data Bank Dunia, ada sekitar 14,4 juta hektare hutan yang hilang setiap tahunnya.
Hal ini disebabkan oleh pembukaan lahan untuk area industri dan perumahan, yang kemudian menimbulkan banyak efek rumah kaca. Berkurangnya jumlah pohon yang dapat menyerap karbon dioksida akan berdampak pada pencemaran udara yang mengganggu kesehatan manusia.
Bahan bakar bensin dapat menimbulkan karbon dioksida yang akan menangkap cahaya panas. Cahaya panas ini tidak dapat disalurkan ke luar angkasa karena penumpukan gas di atmosfer.
Alhasil, cahaya panas akan kembali lagi ke bumi. Hal tersebut berdampak buruk terhadap kualitas udara di bumi dan berpengaruh terhadap pemanasan global.