10 Penyebab Pemanasan Global dan Cara Mencegahnya yang Patut Diketahui
Gas metana merupakan gas yang berasal dari bahan-bahan organik yang terkait dari hasil pemecahan bakteri pada pertanian, perkebunan, dan peternakan. Semakin tinggi produksi yang dilakukan pada bidang tersebut, maka akan meningkatkan banyak gas metana yang dilepaskan ke permukaan bumi.
Akibatnya, gas rumah kaca yang dapat memerangkap panas dalam atmosfer dan menyebabkan global warming.
Penelitian menyebutkan bahwa plastik dapat mengeluarkan gas metana dan etilena ketika terkena sinar matahari. Gas metana yang berasal dari alami atau buatan sangat memengaruhi pemanasan global yang terjadi saat ini.
Gas karbon monoksida muncul dari penggunaan kendaraan bermotor dan menyebabkan polusi. Penggunaan yang sangat banyak oleh manusia membuat karbon monoksida menjadi penyebab pemanasan global.
Memakai kendaraan umum atau berjalan kaki merupakan salah satu cara mengurangi gas karbon monoksida yang ada di bumi.
Perilaku konsumtif merupakan perilaku berlebihan dalam membeli atau memakai suatu barang. Ternyata, hal tersebut memberikan dampak terhadap lingkungan.
Produk-produk yang digunakan manusia berkontribusi sebesar 60 persen gas rumah kaca di dunia. Produksi suatu barang seperti penggunaan listrik dan batu bara, menyumbang banyak energi untuk gas rumah kaca.
Asap gas industri berupa gas karbon dioksida, karbon monoksida, gas metana, dan lain sebagainya dapat menimbulkan pencemaran udara. Kadar karbon kegiatan industri mencapai 412 bagian per juta dalam 150 tahun terakhir.
Gas yang ditimbulkan tersebut memberikan kontribusi terhadap peningkatan suhu bumi selama 50 tahun terakhir.
Penggunaan bahan kimia yang digabungkan menjadi alat rumah tangga yang tidak terkontrol, memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan. Seperti penggunaan kulkas dan pendingin ruangan (AC) yang berlebihan menyumbang kontribusi pada pemanasan global yang terjadi.
Pemanasan global memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan ekosistem lainnya, seperti mencairnya es di kutub yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut, curah hujan yang tinggi, kegagalan panen, hilangnya terumbu karang, kepunahan berbagai spesies, hingga penipisan lapisan ozon pada atmosfer bumi.
Di samping itu, sebuah studi mengungkap dampak positif pemanasan global. Musim panas di kutub yang semakin panas telah melelehkan bagian es yang mengandung banyak zat besi.
Pertambahan jumlah zat besi di lautan ini ternyata berperan penting terhadap meningkatnya jumlah phytoplankton. Jenis plankton tersebut dapat menangkap unsur karbon di udara, sehingga dapat menghambat pemanasan global. Plankton ini juga bisa menjadi sumber makanan bagi mahkluk hidup di lautan.
Editor: Puti Aini Yasmin