4 Contoh Teks Argumentasi tentang Talas
Sementara itu, di Jawa dan beberapa tempat lainnya di Indonesia, umbi talas banyak digoreng atau dikukus untuk bisa dinikmati sebagai camilan. Tidak hanya umbinya, bagian daun dan tangkai dari talas yang masih muda bisa digunakan sebagai sayuran. Misalnya sayur lompong dari Jawa Barat merupakan kuliner sejenis gulai yang biasanya menggunakan pucuk dan tangkai talas yang masih muda sebagai bahannya.
Daun talas yang tua maupun muda juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan untuk ikan gurame. Baik dari daun, tangkai daun, dan umbinya juga bisa menjadi campuran pakan ternak, terutama untuk ternak babi. Rasa yang dimiliki oleh talas sendiri begitu manis dan pedas serta sifatnya masih begitu netral. Umbinya bisa membantu anti radang dan mengurangi bengkak yang sedang dialami konsumennya.
Talas merupakan salah satu tanaman pangan yang telah lama dibudidayakan dan dimanfaatkan di kalangan masyarakat Indonesia. Tanaman talas terbagi menjadi dua jenis, yaitu Colocasia esculenta var. esculenta dan Colocasia esculenta var. Antiquorum. Kedua jenis talas tersebut berasal dari kawasan tropis Asia Selatan dan Tenggara, termasuk Indonesia.
Jenis esculenta mempunyai umbi tunggal, sedangkan jenis antiquorum atau dikenal dengan talas Jepang, memiliki umbi induk dan umbi-umbi cabang, seperti umbi kimpul atau balitung (Xanthosoma spp.). Beberapa kultivar talas yang berkembang di Indonesia adalah kultivar-kultivar yang berkembang di sekitar Bogor (Jawa Barat), yaitu: talas Bentul, Ketan, Pandan, Sutera, dan Lampung.
Talas berpeluang besar untuk dikembangkan sebagai bahan baku pangan dan industri di Indonesia serta berpeluang untuk diekspor ke Jepang. Talas memiliki kandungan karbohidrat tinggi, protein, mineral, vitamin, mengandung granula pati rendah dan mudah dicerna, sehingga baik untuk kesehatan pencernaan dan aman dikonsumsi oleh balita. Protein kolagen talas juga baik untuk kesehatan kulit, sehingga sering dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik.