Kisah Inspiratif Penjual Barang Antik Sukses Kuliahkan Anak hingga S2
Dahlan terus bercerita soal pekerjaannya dengan sangat semangat. Dia lantas berbangga, karena hasil dari penjualan barang antik dapat menyekolahkan tiga anaknya hingga ke perguruan tinggi. Bahkan, kata Dahlan, anaknya yang paling tua telah menyelesaikan S2.
"Selama 35 tahun jual-beli barang antik, bisa nyekolahin anak juga, gitu saja. Anak ada tujuh, meninggal tiga, jadi sekarang ada empat. Paling besar sudah selesai S2, tapi saya masih begini-gini saja," ucap Dahlan sambil tertawa.
"Ngumpulin keuntungan buat keluarga, ya cukup menjanjikan, ada lah kalau untuk anak sekolah. Anak saya yang paling muda masih SMP, yang lain udah lulus kuliah," ujarnya.
Kendati anaknya berpendidikan tinggi, Dahlan tidak ingin meninggalkan dunia barang antik yang memang dia senangi. Dia menilai apa yang dijalaninya sejak 35 tahun lalu ini merupakan pekerjaan dengan banyak cerita.
Salah satu ceritanya saat Dahlan selalu merasa seperti petualang sejati tiap kali melihat barang yang dia jajakan sendiri.
"Memang seru, kaya orang berpetualang, ada suka, ada duka," ucap Dahlan.
Pria asal Bogor ini mengaku sangat mencintai pekerjaannya, namun tidak memiliki keinginan untuk meneruskan kepada anaknya. Dengan nada yang sedikit memelan, dia berharap anak-anaknya dapat memilih jalan hidup sendiri.
Lagi pula, kata Dahlan, tidak seharusnya nasib orang tua menurun ke anaknya.
"Kalau bisa sih enggak, biar saja kerja, dia cari jalannya sendiri, masa bapaknya macul, anaknya ikut macul? Kalau bisa mah jangan lah," katanya.
Editor: Rizal Bomantama