Saksi Prabowo Ungkap Pernyataan Gubernur Jateng Sebut Aparat Tak Perlu Netral
 
                 
                JAKARTA, iNews.id - Salah satu saksi fakta yang dihadirkan Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandi, Haerul Anas Suadi menyinggung pernyataan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menyebut aparat tidak perlu netral. Pernyataan Ganjar itu disampaikan dalam kegiatan pelatihan atau Training of Trainer (TOT) yang digelar Tim Kampanye Nasional (TKN) 01 Jokowi-Ma'ruf pada 20-21 Januari 2019.
Hal itu diungkapkan Anas dalam sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019 yang digelar di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (20/6/2019) dini hari.
 
                                Awalnya, Anas yang merupakan caleg Partai Bulan Bintang (PBB) itu menceritakan soal kesaksiannya saat menghadiri acara pelatihan saksi yang diselenggarakan TKN Jokowi-Ma'ruf sebagai salah satu utusan dari partai. Kegiatan pelatihan itu terkait startegi pemenangan dalam kontestasi Pilpres 2019.
Saat itu, Anas menyampaikan, Ganjar memaparkan sejumlah statistik elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf. Sedikitnya, politikus PDI-Perjuangan itu memetakan ada sekitar tujuh Provinsi di Indonesia yang dianggap masih rawan bagi pasangan calon petahana tersebut. Pada sesi itulah Ganjar menyinggung tentang aparat.
 
                                        "Pak Gubernur itu mengatakan bahwa pemenangan itu, yang saya ingat itu bahwa aparatur itu sebaiknya enggak netral. Jadi disampaikan buat apa netral? Dengan suara agak kencang, dan berkali-kali sekitar tiga, empat kali," ujar Anas.