Tertipu Lowongan Kerja, WNI Diduga Disekap di Myanmar hingga Keluarga Diminta Tebusan
“Kami dapat telepon dari SA yang mengatakan bahwa dia disekap dan disiksa karena pihak di sana meminta tebusan sebesar 30.000 dolar AS. Selama uang itu belum masuk, SA terus disiksa, tidak diberi makan, dan hanya bisa minum jika ada air hujan,” ujar Yohana.
Yohana juga mengungkapkan bahwa SA tidak sendirian. Ada sekitar 15 WNI lainnya yang disekap bersama SA di lokasi yang sama. Kondisi mereka sangat memprihatinkan, dengan SA yang bahkan harus menggunakan handphone dalam keadaan tangan terborgol dan bersembunyi di dalam toilet.
"Dia bilang kalau disiksa hanya dengan tangan, dia masih bisa bertahan. Tapi masalahnya, mereka memukulnya dengan alat, senjata, atau stik golf," ujar Yohana.
Meski begitu, keluarga SA belum berencana melaporkan Risky ke polisi. Fokus utama mereka saat ini adalah memastikan kepulangan SA dengan selamat ke Indonesia.
"Saat ini fokus kami meminta bantuan dari Pemerintah dan Kepolisian Indonesia untuk mengupayakan kepulangan SA," tutur Yohana.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq