Mengenal Asal Usul TikTok hingga Keuntungan Menggiurkan yang Harus Diketahui
JAKARTA, iNews.id - Beberapa tahun belakangan ini, TikTok menjadi salah satu media sosial yang digemari anak muda. Melalui TikTok, masyarakat bisa mengekspresikan segala hal.
Bagi Anda yang gemar memainkan TikTok, tentu harus tahu beberapa sejarah mengenai TikTok. Meskipun terhitung baru jika dibandingkan aplikasi lain, seperti Instagram dan Twitter, TikTok sukses bertransformasi menjadi aplikasi besar yang digandrungi masyarakat.
Penasaran apa saja fakta menarik tentang TikTok yang harus diketahui banyak orang? Berikut ulasannya dirangkum pada Rabu (30/11/2022).
Perkembangan TikTok
TikTok adalah aplikasi raksasa yang pertama kali dirilis pada 2016 di China. Melansir laman Big 3, aplikasi ini awalnya dikenal dengan nama Douyin. Kehadiran Douyin disambut dengan sangat meriah dan mampu menjaring 300 juta pengguna aktif bulanan. Setahun setelahnya, ByteDance, yang merupakan perusahaan pembuat TikTok, mengakuisisi aplikasi Musical.ly dan memasukkan sebagian besar fiturnya ke dalam Douyin. Sebab, Douyin hanya beroperasi di China.
Beriringan pula dengan itu, Musical.ly secara resmi ditutup. Pada 2018, Douyin dirilis dengan versi globalnya dan bernama TikTok. Masih menurut Big 3, TikTok memiliki algoritma yang sangat rumit, sehingga mampu dengan cepat menentukan selera pengguna. Tentunya, berdasarkan cara berinteraksi dengan aplikasi.
Sejak itu, TikTok langsung menarik perhatian masyarakat dunia dan digemari oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Perkembangan dan pertumbuhan aplikasi besar ini juga sangat pesat. Mari kita tilik dari segi pengguna terlebih dahulu.
Seperti yang diketahui, sebanyak 100 juta pengguna awal TikTok atau Douyin sudah tercatat di masa awal rilisnya. Data yang dimiliki oleh Insider Intelligence mengungkapkan, pengguna bulanan TikTok di seluruh dunia pada 2022 mencapai 750 juta orang.
Pertumbuhan nyata itu tentunya memasukkan TikTok ke dalam daftar 5 aplikasi terbesar di dunia selain Facebook (Meta), Instagram, Snapchat, dan Twitter. Pengguna TikTok terus bertumbuh jika dibandingkan pada 2019 dan 2021, di mana angkanya sekitar 291,4 juta dan 655,9 juta.
Prediksinya, pengguna TikTok akan mencapai 1 miliar orang pada 2025 mendatang. Sebagian besar pengguna TikTok berusia 20 sampai 29 tahun.
Sementara itu, dari segi fitur, TikTok jelas juga mengalami pertumbuhan. Ketika belum diakuisisi oleh TikTok, Douyin memang sudah memiliki fitur yang memungkinkan penggunanya untuk membeli produk yang ditampilkan di dalam video.
Bahkan, pengguna juga mampu membeli kupon dan tiket hotel dari video di Douyin. Ketika sudah menjadi TikTok, aplikasi ini jauh berkembang. Tidak hanya digunakan di dalam negeri (China), namun penduduk dunia juga dapat menggunakannya.
Karena musik adalah nyawa utama dalam penggunaan TikTok, maka sudah pasti banyak lagu yang digemari oleh para penggunanya.
Pada 2021 saja, TikTok mencatat ada 430 lagu yang dijadikan latar musik video dan jumlah penayangannya menyentuh angka 1 miliar kali. Dari jumlah tersebut, 175 lagu di antaranya masuk dalam tangga lagu Billboard Hot 100.
Keuntungan menggiurkan
Pada 2020, TikTok menghasilkan keuntungan yang relatif besar, yakni 1,9 miliar dolar AS. Dari jumlah itu, sebanyak 1,3 miliar dolar AS didapat dari iklan. Sementara, pendapatan keseluruhan TikTok di tahun tersebut berkontribusi sebanyak 7,2 persen dari total pendapatan ByteDance. Angka ini diprediksi meningkat pada 2022, dengan taksiran keuntungan mencapai 50 miliar dolar AS hingga 75 miliar dolar AS.
Namun, tidak ada data yang memberikan angka pasti, sebab TikTok dikelola oleh perusahaan swasta yang jumlah pendapatannya sulit diketahui. Pendapatan TikTok berasal dari berbagai hal. Contohnya adalah iklan, pembelian melalui aplikasi, iklan in-feed, iklan pengambilalihan merek, dan lainnya. Selain itu, ada juga koin virtual TikTok yang dapat digunakan.
Tidak diizinkan beredar di India
Fakta lain yang juga cukup menarik dari TikTok adalah aplikasi ini tidak diperbolehkan digunakan di India mulai 2021. Secara permanen, negara ini melarang kehadiran TikTok dan juga 58 aplikasi lain asal China. Sebelumnya, TikTok sudah terlebih dahulu diblokir di India pada 2019 karena dirasa menyebarkan konten berbau pornografi. Namun, pemblokiran saat itu hanya berlangsung selama 22 hari karena adanya desakan dari para pengguna media sosial India.
Melansir Sindonews, pelarangan kembali terjadi menyusul ketidakpuasan India atas keterangan yang dilakukan pihak perusahaan pengembang aplikasi terkait keamanan data pengguna di India. Bahkan, 59 aplikasi yang dilarang itu juga disebut mengancam kedaulatan, integritas, keamanan, pertahanan, hingga ketertiban umum di India.
Baca pembahasan mengenai Suka Duka Konten Kreator TikTok selengkapnya di Celebrities.id melalui link berikut https://www.celebrities.id/tag/spesial-isu.
Editor: Vien Dimyati