Astronom Identifikasi Struktur Dampak Benturan Terbesar di Tata Surya
CALIFORNIA, iNews.id - Bulan Jupiter Ganymede adalah bongkahan batu yang cukup istimewa. Selain terbesar, Ganymede adalah satu-satunya Bulan Tata Surya yang menghasilkan medan magnetnya sendiri.
Ganymede memiliki air paling cair dari semua tubuh Tata Surya. Kini, para ilmuwan telah menemukan, Bulan Jupiter ini memiliki struktur benturan terbesar yang pernah diidentifikasi.
Para astronom telah menemukan palung tektonik yang dikenal sebagai alur. Palung dianggap sebagai fitur geologis tertua di Ganymede, membentuk serangkaian cincin konsentris dengan diameter hingga 7.800 km, seolah-olah ada sesuatu yang menabrak Bulan.
Hal ini belum dikonfirmasi lebih lanjut. Tapi, jika cincin benar-benar terbentuk oleh sebuah tabrakan, mereka akan jauh melebihi semua struktur tabrakan lain yang telah dikonfirmasi di Tata Surya. Alur Ganymede adalah palung dengan tepi yang tajam dan menonjol.
Alur dianggap sebagai akibat dari tumbukan besar di awal sejarah Ganymede, tepatnya saat litosfernya relatif tipis dan lemah. Tapi, analisis ulang data Ganymede yang dipimpin oleh ahli planet Naoyuki Hirata dari Kobe University Graduate School of Science menceritakan kisah yang berbeda.
Guna mencoba lebih memahami sejarah Ganymede, Hirata dan rekannya melihat lebih dekat gambar yang diperoleh oleh pesawat luar angkasa, baik probe Voyeger dan Galileo Jupiter yang mempelajari planet dan satelitnya dari 1995 hingga 2003.
Gambar-gambar ini menunjukkan, Ganymede memiliki sejarah geologi yang kompleks. Bulan dibagi menjadi dua jenis medan yakni Dark Terrain dan Bright Terrain. Bright Terrain berwarna lebih terang dan relatif tidak memiliki kawah.
Warna terang dan relatif tidak memiliki kawah menunjukkan, Terrain jauh lebih muda dibanding Dark Terrain. Medan yang lebih tua ini berlubang dan berkawah. Dan, kawah itu dibuat di atas bekas goresan sebelumnya, alur yang dapat ditemukan di sebagian besar Dark Terrain.
Tim dengan hati-hati membuat katalog semua alur, memetakannya di seluruh permukaan Ganymede. Mereka menemukan hampir semua struktur ini, dibanding diatur secara sembarangan di sekitar banyak titik tumbukan, secara konsentris berfokus pada satu titik, sebagaimana dikutip dari Science Alert, Senin (10/8/2020).
Selanjutnya, palung membungkus Bulan, membentang hingga 7.800 kilometer. Diameter Ganymede adalah 5.268 kilometer (3.273 mil), jadi itu riak yang cukup besar, secara halus.
Langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah menentukan apa yang menyebabkan struktur seperti itu. Tim menjalankan simulasi berbagai skenario, dan menemukan penyebab yang paling mungkin adalah asteroid berdiameter 150 kilometer (93 mil), menghantam bulan dengan kecepatan sekitar 20 kilometer per detik (12 mil per detik).
Ini akan terjadi selama Late Heavy Bombardment, sekitar 4 miliar tahun yang lalu, ketika Ganymede masih sangat muda. Selama periode ini, Bulan diperkirakan mengalami pukulan komet absolut karena pemfokusan gravitasi oleh Jupiter, sehingga dampak raksasa menjadi masuk akal.
Selain itu, bangunan serupa dapat ditemukan di dekatnya. Di bulan Jupiter Callisto, kawah Valhalla adalah kawah tubrukan multi-cincin dengan diameter hingga 3.800 kilometer (2.360 mil), diperkirakan berusia antara 2 dan 4 miliar tahun.
Kawah Valhalla juga pemegang rekor saat ini untuk struktur tabrakan terbesar di Tata Surya, diikuti oleh Utopia Planitia di Mars, cekungan tabrakan (bukan struktur multi-ring) berdiameter 3.300 kilometer (2.050 mil).
Penemuan baru menunggu konfirmasi. Tapi diperkirakan tidak membutuhkan waktu lama untuk mengetahuinya. Jika alur terjadi karena tumbukan raksasa, seharusnya ada anomali gravitasi di lokasi tumbukan, seperti yang terlihat pada struktur benturan besar lainnya seperti Cekungan Kutub Selatan-Aitken di Bulan.
Editor: Dini Listiyani